Berdamai dengan perasaan


Hai para mama. Selamat hari Senin  dan selamat beraktifitas kembali. Setelah weekend bisa leha-leha sedikit. Ya walaupun ga juga ya hehehehe namanya Bu ibu ya kan? Hari ini sebenarnya agak random aja mau nulis dan podcast tentang apa karena tiba-tiba kepikiran hal ini aja. Jadi kita ngobrol santai aja ya ma.

Semua orang punya hal ini yaitu perasaan. Perasaan ini ada banyak macamnya, perasaan senang, sedih, kecewa, marah. Nah dari semua perasaan ini mana yang paling dominan? Apakah seimbang? Layaknya manusia pasti pernah up and down dalam kehidupan. Entah itu kehidupan berumah tangga, pertemanan, lingkungan tempat tinggal. 

Nah bicara tentang perasaan, perasaan yang bagaimana sih yang kita bisa sebarluaskan? Atau di ceritakan di media sosial yang sekarang jadi salah satu media unek unek. Ya aku juga pernah kok seperti ini. Semua mungkin pernah. Tapi pernah ga kita berfikir. 

"Orang yang liat status aku yg begini risih ga sih?"
"Apa ada yang bantu aku dengan begini?"

Hal hal yang kita luapkan semua itu hanya sia-sia karena,
  1. Orang merasa tidak mendapatkan aura positif, yang ada tambah pusing liatnya karena masalah sendiri aja belum selesai.
  2. Membuat orang semakin ingin tahu apa yang kamu sedang alami tetapi tidak memberikan solusi malahan membuat kamu semakin nungging.
  3. Ada juga yang ikut campur padahal tidak mengerti apa-apa.

Apalagi di jaman medsos saat ini gampang banget untuk jempol ini bergerak. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebelum mengungkapkan perasaan kita terhadap orang lain.
  1. Pikirkan terlebih dahulu apakah pantas kita menceritakannya.
  2. Dengan siapa kita bercerita. Apakah ia adalah orang yang tepat.
  3. Ada dampak apa setelah kita berbicara.

Sebuah perasaan sangat berpengaruh besar dalam kehidupan. Alangkah lebih baiknya kita menyebarkan kata-kata positif agar orang lain di berikan pemikiran positif juga. Kadang dalam hubungan suami istri, istri selalu menuntut suami agar mengerti perasaan mama yang sudah seharian di rumah, bekerja, mengurus anak, masak dan lain-lain. Tapi apakah kita bisa sejenak diam dan menyembunyikan permasalahan kita demi mendengarkan keluh kesah suami kita yang seharian bekerja di kantor?

Aku ga bilang kalau kita harus sembunyi atau merahasiakan dari suami tetapi kita berikan sedikit waktu untuk suami bercerita, anak bercerita supaya kehidupan lebih seimbang. Bicara dengan suami apa yang mama rasakan hari ini dengan waktu yang tepat. Bangun hubungan keluarga mama dengan saling menghargai perasaan masing-masing, antara mama, papa dan anak.

Aku juga belajar untuk mengendalikan perasaanku, aku juga masih jauh dari ini tapi aku mau belajar dan berusaha. Semangat mama. Semangat menjalani Minggu ini.

Love 





Tidak ada komentar